Selamat datang di Ron's Laboratory. Mini laboratory ini menyajikan fresh gelato yang dibuat dengan menggunakan LN2 (liquid nitrogen). Store nya terbuka dan nyaman dengan beberapa meja mungil. Kebetulan saya mampir pada hari kerja bersama dengan delicacies journal buat santai after office sambil coba gelato baru di Ron's, ayey!
Dekorasi interior
nya di dominasi papan dengan tulisan ala handwriting tentang how to make an ice
cream nitrogen. Menu yang ditawarkan bisa dipilih, mau gelato atau sorbet,
yang bisa juga tambah topping tertentu. Konon menu disini terus berubah, dan
akan selalu ada menu baru setiap bulan, supaya gak bosan. Untuk menunjang
suasana lab, semua staff disini menggunakan seragam serba putih ala petugas laboratorium.
Disini pun
kita sebagai konsumen bisa melihat langsung bagaimana pembuatan gelato
tersebut. Buat saya ini menjadi keseruan tersendiri, melihat asap dari nitrogen
cair dalam proses pengadukan gelato. Ini memang sedang tren di Jakarta, liquid
nitrogen gelato.
Red Velvet Gelato || IDR 60
Tampilannya sangat menggoda lidah dengan merah merona. Red velvet gelato ini sebenarnya adalah medium roast chocolate gelato dengan cream cheese injection sebagai topping. Biasanya topping injection ini diletakkan di dalam suntikan, sayangnya malam itu, stok nya sedang habis, jadi pake pipet yang imut ini deh. Tekstur gelato nya lembut dan tidak meninggalkan kristal es di mulut. Untuk rasa, manisnya pas, me likey! Nyamm!
The Breakfast || IDR 60
Berikutnya kami pun mencoba salah satu gelato favorit di Ron's, the breakfast. Menggunakan plain base gelato yang dipadukan dengan nutella swirl topped dan cornflakes. Perpaduan rasa gelato, nutella, dan crunchy nya corn flakes pas banget, simple & delicious.
Luckily, disana kita juga ketemu dengan sang owner, Ronald Prasanto, yang menghampiri meja kami. Mungkin aneh melihat kami yang sibuk foto duo gelato pesanan sampe agak lumer saking kelamaan foto haha. Ronald Prasanto adalah seorang coffee master & molecular gastronomy chef. Cool :D Obrolan
berlanjut dari gelato, molecular gastronomy food, sampai coffee. Pembicaraan
soal kopi jadi makin seru dan dijelaskan juga tentang aneka jenis kopi. Ronald
dengan humble dan baik sekali menawarkan kami mencicipi 'Manual Brewing' yang
langsung dibuat olehnya.
Manual
Brewing adalah salah satu cara pembuatan kopi secara manual, mulai dari
proses menghaluskan biji kopi (kali ini yang digunakan adalah biji kopi
Ethiophia- dengan keasaman tinggi tapi tidak terlalu pahit). Kopi yang sudah
berupa bubuk, kemudian disaring menggunakan Kalita and wavy filter paper. Dalam
proses ini, proses semua harus tepat, seperti tingkat panas harus 80
derajat Celcius. Another quick lesson about coffee, disajikan esspreso juga
untuk membandingkan keduanya.
Kalau kamu
penikmat kopi dan ingin tahu lebih banyak tentang kopi, kamu bisa nongkrong di
Ron's setiap Senin malam, dimana para pecinta kopi biasa berkumpul. Thank you
Ronald Prasanto for the chit chat and quick lesson about coffee & molecular
gastronomy food, very interesting!
Ron's Laboratory
Grand Indonesia
West Mall 5th floor ED2-12B
Jl. M.H. Thamrin No.1, Jakarta
Twitter : @ronslaboratory
0 comments:
Post a Comment